Bogoran.com – Saat ini, YouTube tengah melakukan percobaan dengan sebuah fitur inovatif. Fitur ini memiliki kemampuan untuk memungkinkan pengguna untuk menemukan lagu yang mereka inginkan hanya dengan cara bersenandung atau menyanyikan melodi dari lagu tersebut.
Yang menarik, eksperimen terbaru ini juga akan berjalan dengan baik ketika pengguna meletakkan ponsel mereka dekat dengan speaker atau pun sumber suara lainnya.
Dalam penggunaannya, fitur ini memerlukan waktu minimal tiga detik atau bahkan lebih lama dari rekaman audio untuk mengenali lagu yang sedang dicari oleh pengguna.
Setelah lagu berhasil diidentifikasi, pengguna akan diarahkan secara langsung ke konten musik resmi yang relevan dengan lagu tersebut.
Di samping menampilkan sumber resmi dari lagu yang ditemukan, YouTube juga akan menunjukkan informasi mengenai artis atau label musik terkait. Ini juga melibatkan daftar konten tambahan seperti cuplikan pendek dan klip.
Pengujian inovatif yang dilakukan oleh YouTube saat ini hanya dapat diakses melalui aplikasi Android dan baru-baru ini telah dimulai untuk sejumlah kecil pengguna yang terpilih.
Untuk mengakses fitur ini, pengguna dapat mengaktifkannya melalui opsi pencarian suara yang ada dalam aplikasi YouTube.
Dalam opsi ini, pengguna memiliki kemampuan untuk melantunkan nada-nada lagu sebagai alternatif dari memberikan instruksi verbal mengenai judul lagu atau informasi terkait artis.
Bisa Menggunakan Google Assistant
YouTube saat ini sedang menjalankan uji coba eksperimental dari fitur bersenandungnya secara global yang mencakup pengguna di seluruh dunia.
Namun, belum ada informasi yang pasti mengenai tanggal peluncuran resmi dari fitur ini kepada semua pengguna.
Dalam periode ini, sebagai alternatif, pengguna juga dapat mencoba fitur serupa yang telah tersedia pada Google Assistant.
Pada tahun 2020, Asisten Virtual Google telah diperbarui dengan kemampuan serupa. Fitur “hum-to-search” ini beroperasi dalam lebih dari 20 bahasa berbeda dan dapat diaktifkan secara langsung melalui aplikasi Google.
Penerapan ini pada dasarnya memberikan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Sistem ini mengenali segala kemungkinan lagu yang sejalan dengan melodi yang dinyanyikan oleh pengguna.
Kemudian, memungkinkan mereka untuk menikmati lagu tersebut melalui aplikasi musik pilihan mereka, bukan hanya terbatas pada YouTube.
Sistem ini bergantung pada algoritma pembelajaran mesin untuk menemukan kemungkinan kecocokan melalui teknik sidik jari melodi. Hal ini mirip dengan model AI generatif audio seperti yang digunakan oleh Meta dan Microsoft.
Prosesnya hanya memerlukan beberapa detik rekaman suara individu. AI ini menganalisis detail seperti nada dan gaya pengucapan khas. Serta menggabungkan data menjadi model yang bisa mereproduksi suara asli seseorang.
n menawarkan model untuk menerjemahkan suara pengguna menjadi 30 bahasa dengan ciri audio yang sama.
Sumber: techno.id