News  

‘Palu Arit’ di Kawasan Puncak

'Palu Arit' di Kawasan Puncak

bogoran.comGedung Pusat Pendidikan dan konstitusi milik Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia di Jl Raya Puncak Km 83 Wilayah Desa Tugu Selatan, ternyata menyimpan sejarah kelam bagi warga puncak saat PKI masih berkuasa di Indonesia.

Berdasarkan penuturan dari H. Sukria (78). Dahulu tempat itu adalah sebuah markas besar dari mereka yang ikut bergabung kedalam aliran komunis. Warga setempat menyebut mereka “EGOM” singkatan dari

“Ekonomi Gerakan Organisasi Massa”. Dimana di dalamnya terdapat BTI dan Gerwani. dua organ sayap PKI.

Mereka sering membagi bagikan sembako dan uang kepada semua warga yang mau bergabung.

Iming iming itu ternyata banyak menarik minat warga kurang mampu untuk bergabung. Untuk kemudian semua rekrutan itu dilatih keorgamisasian dan kemiliteran.

Kemudian mereka sering melakukan arak arakan dan berbaris dijalan raya sambil bernanyi dan mengacung acungkan clurit kepada semua warga yang bertujuan untuk memancing keributan dengan pamer kekuatan.

Tak jarang EGOM melayangkan surat ancaman kepada mesjid dan pesantren yang pada saat itu berani menyelenggarakan perayaan hari besar keagamaan.

Bahkan melakukan pengerahan massa untuk melakukan pembubaran yang berujung bentrok dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Tapi semua itu berubah menjelang pembubaran PKI yang dilakukan Mayjend Soeharto seiring dengan datangnya pasukan infanteri badak putih yang membuat semua “EGOM” lari tungang langgang dan sembunyi dalam operasi pembasmian.

Bahkan markas mereka yang dahulu banyak berkibar bendera merah berlambang palu arit, langsung dihancurkan masyarakat yang sudah geram dengan tingkah polah mereka yang pongah.

Di dalam sana warga masyarakat bersama pasukan badak putih menemukan berbagai macam persenjataan dan uang berkarung karung.

Kini zaman sudah berganti dan waktu berlalu. Di atas puing puing kebesaran kekuasaan lama berdiri kekuasaan baru. Mengajarkan kepada kita agar sejarah kelam bangsa ini tidak kembali terulang. (mchl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *