Bogoran.com – Di Twitter, berita tentang pengendara yang lupa mengambil motor di Stasiun Bogor selama 2 tahun menjadi perbincangan hangat.
Dalam tweet yang dibagikan oleh akun @txtdaribogor, disebutkan bahwa pengendara tersebut meninggalkan motornya saat hendak pulang ke Solo.
Kemudian ia baru menyadari bahwa motornya masih terparkir di Stasiun Bogor ketika dia akan kembali ke Kota Bogor.
Pemilik Motor Belum Merespons
Mengutip dari radarbogor.id, Nyoman Suardhita, Manajer Humas KAI Services, menyatakan bahwa mereka telah mencoba menghubungi pemilik motor dan meminta nomor polisi. Sayangnya, pemilik motor belum merespons hingga saat ini.
Nyoman juga menjelaskan bahwa jika pemilik kendaraan ingin mengambilnya, mereka harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Yakni mereka membayar biaya parkir sesuai dengan durasi parkirnya.
Ia mengungkapkan bahwa tidak ada tanggapan yang diterima, yang mengindikasikan bahwa situasi ini tampaknya dianggap sebagai lelucon atau pemiliknya memilih untuk tidak mengambil motor tersebut.
Mereka tidak memberikan perlakuan istimewa dalam hal ini, dan jika pemilik ingin mengambilnya, mereka hanya perlu membayar biaya parkir selama dua tahun yang sudah terakumulasi.
Pemilik Telah Menghitung Biaya Parkir
Selain itu, Nyoman juga mengemukakan bahwa kemungkinan pemilik telah menghitung nilai biaya parkir selama dua tahun tersebut. Yang menyebabkan ia memilih untuk tidak memberikan respons.
Menurutnya, biaya yang harus dibayarkan oleh pemilik motor diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 juta. Harga tersebut mengacu pada tarif yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Ia juga mengatakan bahwa ia bisa mempertimbangkan memberikan potongan harga. Tetapi, ia harus mengetahui alasan dan latar belakang pemilik motor tersebut terlebih dahulu.
Ia pun menyatakan bahwa manajemen mungkin akan mempertimbangkan hal tersebut, tetapi dia tidak dapat memberikan jaminan apakah pemilik motor akan mendapatkan potongan harga atau tidak.
Hingga saat ini, prosedur operasional standar (SOP) telah diterapkan secara ketat, jadi itu adalah semua informasi yang dapat dia berikan.
Nyoman mengungkapkan bahwa di Stasiun Bogor, ada sekitar 3-4 motor yang pemiliknya tidak mengambilnya selama beberapa tahun. Kemungkinan pemiliknya telah meninggal atau ada masalah dengan motor tersebut sehingga tidak diambil.
Dalam hal tampilan fisiknya, ia memperkirakan bahwa motor-motor ini telah terparkir selama 2 tahun.
Nyoman tidak terlalu khawatir tentang situasi ini, dan ia melihatnya sebagai bukti kepercayaan yang diberikan kepada Stasiun Bogor dalam menyimpan motor-motor tersebut selama bertahun-tahun.