News  

BRI Peduli Grow and Green Tanam Ribuan Bibit Pohon di Samosir

BRI Peduli
Program BRI Grow & Green di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara melalui penanaman 2.500 bibit pohon.(Foto: Dok. BRI)

Bogoran.com –     BRI Peduli Grow & Green menanam sebanyak 2.500 bibit pohon di Samosir sebagai salah satu bentuk menjaga kelestarian Danau Toba.

Pelestarian alam menjadi salah satu kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan ekosistem kehidupan. Khususnya di tengah berbagai tantangan seperti perubahan iklim, polusi udara dan ancaman kerusakan lainnya.

Lebih dari itu, langkah menjaga lingkungan juga dapat memberikan nilai ekonomi secara jangka panjang dan menjadi warisan generasi penerus bangsa.

Kontribusi terus dihadirkan oleh Perusahaan di Indonesia untuk turut berkontribusi dalam melestarikan alam dan melawan perubahan iklim.

Salah satunya adalah BRI melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) “BRI Peduli” dan konsisten terus mendukung serta merealisasikan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Melalui BRI Peduli Grow & Green , perseroan terus melaksanakan kegiatan pelestarian dan pelestarian alam dengan menggandeng berbagai pihak termasuk kelompok petani setempat.

Sukses tanam 10.000 bibit Mangrove di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, penanaman 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur dan penanaman 500 tanaman Mangrove di Kelurahan Pulau Tidung, Kabupaten Kepulauan Seribu, program BRI Grow & Green hadir di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara melalui penanaman 2.500 bibit pohon yang terdiri dari bibit kopi, pinus dan aren.

Kolaborasi BRI dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal

Dalam kegiatan ini, BRI berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal dalam menyalurkan bantuan 2.500 bibit pohon kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Marsada yang berdomisili di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir.

Harapannya KTH Marsada bersama BRI akan merawat tanaman produktif hingga hasil panennya dapat dinikmati Masyarakat.

Program BRI Peduli Grow & Green ini bukan hanya memberikan bantuan bibit pohon, melainkan juga penyusunan program desain, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, hingga pendataan kondisi perkembangan tanaman.

Program BRI Peduli Grow & Green ini juga mengukur potensi cadangan dan serapan karbon yang akan berjalan selama 3-4 tahun ke depan.

Yayasan Bakau Manfaat Universal merupakan organisasi nirlaba yang fokus pada pengelolaan lingkungan, sosial, dan kemanusiaan sejak tahun 2017.

Yayasan ini dipercaya karena memiliki kompetensi dalam bidang lingkungan dan memiliki dashboard monitoring pohon serta penyerapan karbon. Dengan demikian, hal ini akan mempermudah pemantauan keberhasilan penanaman yang sedang berlangsung.

Ketua Yayasan Bakau Manfaat Universal, Nasir menjelaskan pendampingannya sebagai mitra penyelenggara BRI Peduli Grow & Green diawali dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi potensial. Yayasan mencari kelompok masyarakat yang sudah terverifikasi memiliki lahan yang dikelola secara resmi.

Setelah semuanya sesuai dengan kriteria, programnya akan didesain langsung beserta aktivitas yang dilakukan sesuai kebutuhan daerah. Ketika aktivitas penanaman sudah dimulai, akan ada tim dari yayasan yang bertugas melakukan pendataan. Mulai dari kegiatan awal penanaman, pemantauan rutin, hingga analisa potensi penyerapan karbon.

“Jadi selama program yang berlangsung 3 tahun ini, akan dilakukan monitoring dan analisa potensi penyerapan karbon secara rutin. Selain itu juga ada tim yang mendampingi di daerah pemilihan sebagai perpanjangan tangan antara kelompok dan yayasan,” jelas Nasir.

BRI Peduli

Lestarikan Alam hingga Serap Tenaga Kerja

Sementara itu Ketua KTH Marsada Saroha Siregar mengaku sangat senang atas bantuan yang diberikan oleh BRI. Mereka hanya berperan dalam penghijauan dan pelestarian hutan di sekitar Danau Toba, tetapi juga menyerap tenaga kerja dan memberdayakan kelompok petani di Desa Hariara Pintu.

“Hasil dari penanaman ini harapannya dalam 3 tahun kopi sudah berhasil, 8 tahun ke depan sudah bisa menghasilkan gula aren, dan pinus berhasil dinikmati di 20-25 tahun yang akan datang,” ujarnya.

Saroha juga menyampaikan dengan pelestarian hutan yang baik juga dapat memberikan dampak positif untuk menambah debit air yang ada di sekitar danau toba.

“Kami berharap BRI dapat membantu kelompok tani lainnya khususnya di Kabupaten Samosir agar bisa dibina juga oleh BRI. Karena untuk daerah-daerah Danau Toba, tangkapan udara dan penghijauan di sekitarnya sangat dibutuhkan,” kata Saroha.

Terkait dengan hal tersebut, Sekretaris Perusahaan BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian lingkungan dan mendukung upaya Pemerintah bebas emisi karbon pada tahun 2060.

Kegiatan penanaman 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir merupakan salah satu bentuk upaya nyata BRI dalam mendukung pelestarian alam Danau Toba.

Hendy berharap agar kegiatan penanaman Mangrove yang telah dilakukan di Kabupaten Samosir memberikan manfaat bagi keinginan dan kelestarian alam Danau Toba.

“Kegiatan ini tidak dilakukan hanya sebatas fase awal penanaman semata, namun dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat setempat untuk dapat menjaga dan melestarikannya,” imbuhnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *