Bogoran.com – UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 sukses digelar BRI dan menjadi salah satu ajang bagi para pelaku usaha. Khususnya dalam memperkenalkan produknya lebih luas ke ranah global.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rumah Atsiri Indonesia sebagai produk yang memperkenalkan produk aromatic wellness asli Tanah Air kepada masyarakat secara lebih luas.
Account Retail Manager Rumah Atsiri Indonesia Novita Tyandini mengatakan, Atsiri umumnya dikenal sebagai destinasi wisata di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Dengan BRILIANPRENEUR jadi dikenal Atsiri itu punya produk aromatic wellness. Saat ini kami memiliki 62 jenis essential oil. Kami fokus di body fragrance dan room fragrance,” ujar Novita.
Ia mengaku baru mengikuti BRILIANPRENEUR pada tahun ini. Meski demikian, acara tahunan yang sudah menjadi salah satu program unggulan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI ini memberikan kesan dan pengalaman mendalam bagi Atsiri.
Melalui proses kurasi untuk mengikuti BRILIANPRENEUR, manajemen Atsiri menjadi lebih mengetahui bahwa produknya memiliki kualitas sangat baik. Bahkan, produk aromatic wellness dari Atsiri sudah layak ekspor.
Kemudian proses coaching hingga business matching yang difasilitasi BRI, menurutnya menegaskan kembali bahwa Atsiri memiliki peluang besar untuk menjajal pasar yang sangat luas hingga luar negeri.
“Produk kami itu sudah layak untuk ekspor, mungkin butuh bimbingan ke depan. Seperti bagaimana caranya untuk mencapai hal tersebut. Karena kami masih awam soal pengiriman, jadi melalui BRILIANPRENEUR sangat membantu. Semoga ke depan ada lanjutan terkait pendampingan, coaching dan hal lain yang dibutuhkan dalam mengembangan usaha,” ungkapnya.
Novita berharap, ajang seperti BRILIANPRENEUR bisa lebih sering dilaksanakan agar masyarakat luas bisa lebih mengetahui produk seperti Atsiri.
Produk seperti Atsiri diakuinya memang perlu diperkenalkan secara langsung. Agar konsumen bisa merasakan langsung sensasi dari produk aromatic wellness itu sendiri.
Novita menjelaskan, produk aromatic wellness dari Atsiri saat ini dipasarkan secara offline di Tawangmangu dan Sarinah, Jakarta.
Adapun secara online dipasarkan di berbagai e-commerce. Rumah Atsiri Indonesia bisa memproduksi 1-2 ton per pekan untuk berbagai produk. Saat ini Atsiri mampu mepekerjakan hingga 180 orang pekerja dari masyarakat setempat.
Peninggalan Presiden Soekarno
Novita bercerita, Rumah Atsiri Indonesia merupakan destinasi wisata edukasi pembuatan minyak esensial. Dan berasal dari berbagai tanaman khas Indonesia yang kembali dihidupkan pada 2018.
Selain memproduksi minyak esensial, Rumah Atsiri Indonesia memiliki restoran, taman yang menampilkan lebih dari 100 varitas tanaman. Dan bisa disuling dan diproses menjadi essential oil.
Kemudian ada pula museum yang mendapat penghargaan sebagai salah satu museum interaktif terbaik, juga tempat workshop dan sarana glamping.
Saat ini omzet Rumah Atsiri Indonesia mencapai Rp500 juta-Rp800 juta per bulan. Jika melalui BRILIANPRENEUR pihaknya bisa memperkenalkan Rumah Atsiri Indonesia lebih luas, bahkan mencapai ekspor, Novita berharap impian Bung Karno bisa terealisasi di era modern.
Tentunya dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya dalam negeri, serta lebih banyak memberdayakan dan melibatkan masyarakat lokal.
UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023
Sementara itu UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-128 BRI. Kegiatan tersebut resmi ditutup oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada 10 Desember 2023 di Jakarta Convention Centre (JCC).
Event ini berhasil mencatatkan dealing commitment melalui business matching senilai USD 81,3 juta dollar atau Rp1,26 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.500,- per USD).
Sunarso berharap penyelenggaraan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dan meluas pada kemajuan. Serta pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia.
“Upaya tersebut bukan hanya tentang peningkatan penjualan UMKM, tetapi juga merupakan langkah BRI dalam hal pemberdayaan finansial masyarakat. Serta peningkatan literasi keuangan yang akan membawa kita menuju masyarakat Indonesia yang lebih inklusif dan maju secara ekonomi,” jelas Sunarso.***