Bogoran.com– Kasus dugaan pencabulan oleh oknum guru SMP terhadap siswi di Cigombong Bogor viral di media sosial.
Oknum guru SMP di Cigombong, Kabupaten Bogor diduga melakukan pencabulan terhadap siswinya di ruang BP. Setelah mendapatkan perlakukan tidak senonoh, korban berteriak dan menangis sehingga didengar oleh teman-temannya.
Pesan berisi percakapan tentang peristiwa dugaan pelecehan seks yang dilakukan oknum guru beredar di media sosial. Sebagaimana diunggah di Instagram @bogordailynews.
Dalam percakapan tersebut kronologi peristiwa dugaan pencabulan di SMP di Cigombong Kabupaten Bogor bermula saat siswi tersebut hendak mengantarkan surat izin pertandingan voli ke guru BK bersama teman-temannya.
Korban lalu masuk ke ruangan sendirian, sedangkan teman-temannya menunggu di luar. Saat itulah diduga terjadi peristiwa pencabulan terhadap korban.
Korban pun menangis dan terdengar oleh teman-temannya di luar. Korban seketika berlari dari ruangan dan mengambil tas lalu pulang sambil menangis.
Korban awalnya tak ingin menceritakan peristiwa yang dialaminya. Namun ia kerap menangis dan bengong saat akan berangkat ke sekolah sehingga kesiangan.
“Tadinya mah gak cerita cuma nangis mulu bengong mulu. Selasa aja mau sekolah takut dia sampe kesiangan berangkatnya mau sekolah takut mereun gak sekolah takut ditanya mamahnya,” tulis pesan yang beredar.
Tak hanya itu dalam video yang diunggah di Instagram @bogordailynews, sekolah di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor tersebut juga tampak didatangi sejumlah warga.
Kasus dugaan pencabulan oknum guru terhadap siswi di SMP negeri di Cigombong, Kabupaten Bogor menyedot perhatian warganet.
Pihak sekolah buka suara terkait kasus dugaan pelecehan yang terjadi di lingkungan sekolahnya.
“Kami selaku kepala sekolah sangat menyayangkan terkait perihal yang terjadi di sekolah ini. Padahal kami sudah melakukan pembinaan sebulan sekali kepada tenaga pendidik,” kata kepala sekolah Rozali dalam keterangannya Jumat, 23 Februari 2024.
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan pembinaan dan memanggil terduga pelaku untuk meminta keterangan sekaligus pembinaan.
Di sisi lain, Kapolsek Cijeruk Kompol Hida Tjahjono menyebut pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga siswi tersebut.
Untuk sementara pihak korban memilih mediasi dengan terduga oknum guru tersebut. Hal itu lantaran pihak keluarga masih mempertimbangkan psikologis korban.
“Anak tersebut yatim dan ibunya menguasakan kepada pamannya,” ujar Kompol Hida.(Albin Pandita)