Bogoran.com – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor sosialisasi program kegiatan pasar pangan segar aman di JP Apartemen, pada Rabu 15 Mei hingga Jum’at, 17 Mei 2024.
Dalam kegiatan ini narasumber langsung dari Badan Pangan Nasional (BAPANAS), IPB, BPOM, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor.
Peserta pertemuan berasal dari Tim ICS Pasar Cisarua dan Tim Teknis Pasar Aman yaitu Perumda Pasar Tohaga, Bappedalitbang Kabupaten Bogor, Dinkes, BPOM dan jajaran Dinas Ketahanan Pangan (DKP).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Asep Mulyana mengatakan pemenuhan atas pangan yang aman dan bergizi kepada masyarakat sudah menjadi kewajiban bagi dinas ketahanan pangan, selain daripada deklarasi dunia WHO ada Undang-Undang no 18 tentang Pangan.
“Saya memandang program kegiatan ini sangatlah tepat, karena bagi kita di Dinas Ketahanan Pangan, mewujudkan pangan aman bagi masyarakat merupakan bentuk kewajiban berdasarkan deklarasi dunia FAO/WHO tahun 1992,” kata Asep Mulyana.
Ia menyampaikan ketahanan pangan begitu penting dan harus tersebar dari hulu ke hilir.
“Pembangunan ketahanan pangan ialah menjamin pangan yang dikonsumsi masyarakat terjamin aman dan sehat, dari mulai lingkungan RT/RW sampai nasional, ketahanan pangan ini akan terwujud apabila pangan yang sehat dan aman tersebar dari hulu sampai hilir, dari produsen sampai konsumen,” jelas Asep.
Menurutnya, keamanan pangan ini juga harus diperhatikan, pangan harus dijamin aman dari bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan masyarakat dan juga tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya.
“Kebijakan penanganan keamanan pangan diarahkan untuk menjamin tersedianya pangan, khususnya produk pangan segar yang aman untuk konsumsi masyarakat yang terhindar dari bahaya, baik karena cemaran kimia maupun mikroba, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat.” imbuhnya.
Kemudian, pasar sebagai lembaga ekonomi seperti undang-undang 7 tahun 2014, selain itu pasar mempunyai peran sentral dalam pemenuhan pangan yang aman dan sehat.
“Pasar rakyat memiliki peran sentral dalam komunitas sebagai penyedia utama pangan dan juga sebagai sosial budaya yang merupakan lokasi utama peredaran pangan segar dari produsen ke konsumen, sehingga pemenuhan aspek keamanan pagan, sanitasi higiene menjadi sangat penting” ujar Asep.
Ia turut menyampaikan pasar pangan aman harus segera diciptakan secara integratif dan bersinergi hal ini guna menjamin pangan yang dijual di pasar aman dan sehat selain itu untuk kebersihan pasar juga.
Fokus utama kegiatan ini terkait dengan penanganan keamanan pangan diarahkan pada pembinaan dan pengawasan pada produk pangan.
Menurutnya, kegiatan ini juga sudah mendapat dukungan dari bapak pj Bupati Kabupaten Bogor.
“Perlu diketahui bersama bahwa fokus utama kegiatan ini Dinas Ketahanan Pangan salah satunya terkait dengan penanganan keamanan pangan diarahkan pada pembinaan dan pengawasan pada produk pangan segar asal tumbuhan khususnya pengawasan pangan segar,” ucap Asep Mulyana.
“Perlu digaris bawahi bahwa Pemerintah Daerah dalam hal ini pj Bupati Kabupaten Bogor sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Keamanan Pangan Sri Aryantoko menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dukungan Pemerintah Pusat melalui dana dekonsentrasi ke Provinsi dan kegiatan ini hanya di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Bogor dan Kota Bandung.
Melalui kegiatan ini akan dibentuk ICS (Internal Control System) di pasar yang memang sudah mempunyai Sertifikat/SNI, dan di Kabupaten Bogor sudah mempunyai satu yaitu unit pasar yaitu Cisarua sebagai Juara 1 dari lomba SNI yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor.(Albin Pandita)