Tekno  

Hati-hati! Penipuan Lewat WA dan Telegram Ini Bisa Kuras Saldo Rekening

Penipuan Lewat WA dan Telegram ini Bisa Hilangkan Saldo Rekening
Ilustrasi Modus Penipuan Online (Freepik)

Bogoran.com – Penipuan online masih mengancam dan menggunakan trik social engineering melalui aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp (WA) dan Telegram. Jika tidak berhati-hati, rekening dapat dikosongkan oleh para penipu.

Beberapa contoh kasus penipuan melalui aplikasi pesan singkat ini antara lain penipuan melalui file apk dengan berbagai modus seperti pura-pura menjadi kurir paket, undangan nikah, surat tilang elektronik, tagihan internet, lowongan pekerjaan, atau bahkan mengatasnamakan operator seluler. Selain itu, ada juga penipuan yang menawarkan like dan subscribe/follow palsu.

Dalam modus-modus tersebut, penipu sering kali mengirimkan pesan berisi file dalam format .apk yang digunakan untuk menginstal software dan middleware pada ponsel berbasis Android. Perlu diingat bahwa file .apk tidak dapat ditemukan di toko aplikasi resmi seperti Google Playstore.

File .apk ini seringkali digunakan untuk menyebarkan program berbahaya yang memungkinkan penipu mengakses SMS di ponsel korban dan bahkan menguras rekening mereka.

Jenis-Jenis Modus Penipuan Online

Berikut ini beberapa skema/modus penipuan online yang perlu dijadikan perhatian agar tidak mengalami hilangnya saldo rekening.

1. Modus Kurir Palsu

Tahun lalu, skema penipuan melibatkan modus kurir menarik perhatian melalui media sosial. Penipu menyamar sebagai kurir, mengirim pesan dengan lampiran ‘Lihat Foto Paket’ dalam format apk kepada calon korbannya.

Apabila meng-klik berkas ini bisa menyebabkan hilangnya dana dalam akun mobile banking korban. Aplikasi penipu yang terpasang dapat mengakses data korban, membuka peluang akses ke akun bank mereka.

2. Modus Undangan Pernikahan

Modus kedua yaitu menggunakan tak-tik undangan pernikahan. Dimana pelaku akan mengirimkan aplikasi atau file format apk ‘Surat Undangan Pernikahan Digital’ berukuran 6,6 MB dengan pesan mengundang korban berbunyi ‘Kami harap kehadirannya’. Penipu mendorong korban membuka apk tersebut untuk memeriksa undangan.

3. Modus Memberi Surat Tilang

Ada lagi modus ketiga pada Maret 2023, yaitu menggunakan tak-tik berupa surat tilang online menggunakan apk. Penipu mengaku sebagai polisi, mengklaim penerima pesan melanggar aturan lalu lintas, dan meminta membuka file ‘Surat Tilang-1.0.apk’ yang mereka kirimkan melalui WhatsApp.

4. Modus Manfaatkan MyTelkomsel

Modus penipuan baru mencoba memanfaatkan MyTelkomsel, aplikasi dari operator Telkomsel.

Korban diminta unduh file apk lewat pesan singkat, lalu mengizinkan akses ke foto, video, SMS, dan layanan perbankan digital.

Jika sukses, pelaku dapat mengendalikan ponsel korban dan mendapatkan informasi rahasia. Terkait hal ini, Telkomsel tegaskan tidak pernah minta kode verifikasi atau unduhan apk dari pelanggan.

5. Modus pdf padahal apk.

Modus penipuan berubah lagi. Kali ini, penipu berpura-pura menggunakan file pdf saat membeli barang dari toko online.

Mereka mengganti format .apk menjadi .pdf untuk menyamarkannya. Penipu memberikan file “daftar orderan” melalui WhatsApp, seolah dalam format pdf, untuk memancing penjual membukanya.

Tetapi perhatikan, file pdf biasanya berwarna merah di chat dan tidak diawali dengan huruf kapital. Penipu mengubahnya menjadi “List order.pdf” dan tanpa warna merah saat disebar kepada korban.

6. Modus Kerja Hanya Like dan Subscribe

Penipuan online baru ini mengatasnamakan perusahaan, menawarkan uang bagi yang melakukan tugas like, subscribe, atau mem-follow akun.

Setelah selesaikan tugas, peserta ditawari lebih banyak tugas dengan bayaran yang lebih tinggi. Namun, tugas akhir meminta setoran deposit hingga Rp30 juta.

7. Modus Pop-up M-banking BCA

Modus lainnya yaitu penipuan dengan modus pop-up M-Banking BCA. Pengguna diiming-imingi menghapus virus lewat pop-up palsu saat membuka BCA Mobile yang berbunyi “1 virus ditemukan, harap segera hapus”.

Jika diklik, malware akan terinstal dan peretas bisa akses data. Ahli keamanan sarankan hindari klik pesan tiba-tiba di ponsel.

Melihat banyaknya modus-modus penipuan diatas, perlu diingat untuk selalu berhati-hati dan tidak mengklik tautan atau menginstal aplikasi dari sumber yang tidak jelas.

Selalu pastikan untuk memverifikasi sumber pesan dan tautan sebelum mengambil tindakan apapun.

sumber: cnn.indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *