21 Tersangka Kasus Narkoba Ditangkap Polres Bogor, Ini Titik Peredarannya

Bogoran.com –    Polisi menangkap 21 tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba jaringan Kabupaten Bogor di sejumlah titik.

Dari  penangkapan 21 tersangka tersebut, 20 di antaranya laki-laki dan satu orang di antaranya perempuan. Polisi juga turut mengamankan barang bukti sebanyak 599,3 gram sabu dan 117,18 gram ganja, serta 5.489 butir sediaan farmasi, dan 800 botol miras.

Kabag Ops Polres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra mengatakan pihaknya telah mengamankan 21 tersangka dan sejumlah barang bukti berupa ganja, dan miras sebanyak 800 botol.

Menurutnya, modus operandi yang digunakan para pelaku adalah sistem tempel yang mana pembeli dan penjual tidak bertemu. Melainkan barang narkoba tersebut ditempel di salah satu obyek.

“Nanti dari penjual akan menginformasikan kepada pembeli untuk lokasi narkoba yang sudah ditempelkan tersebut,” kata Kompol Adihmas Sriyono Putra kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolres Cibinong, Jumat 3 November 2023.

Ia menjelaskan, dalam melancarkan aksinya para pelaku juga kemudian menggunakan modus melalui COD. Yaitu tatap muka antara pengedar maupun dengan penggunanya.

Adapun untuk jaringan peredarannya meliputi wilayah Kabupaten Bogor, yaitu di Cibinong, Gunung Putri, Babakan Madang, Sukaraja, Cibungbulang, Citeureup, Kemang, Pamijahan, dan Cijeruk.

“Selain itu hasil pengembangan, terdapat juga di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Untuk motif dari para tersangka ini adalah ekonomi,” jelasnya.

Kompol Adihmas mengklaim, pihaknya telah berhasil menyekamatkan sekitar 6 ribu jiwa dari kasus penyalahgunaan narkoba.

“Dari barang bukti yang sudah diamankan tersebut, kami telah berhasil menyelamatkan kurang lebih 6.300 jiwa dari penyalahgunaan peredaran narkoba,” ujar Adhimas.

Sementara itu, atas perbuatannya para tersangka dikenai Pasal 111 (1), Pasal 112 (1), Pasal 112 (2), Pasal 114 (1), dan Pasal 114 (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Selain itu, dikenakan juga Pasal 435, 436 (2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.(Albin Pandita)