Bogoran.com – DPRD Kota Bogor menyebut perlu dilanjutkan pelebaran empat titik ruas Sistem Satu Arah (SSA) setelah penyelesaian revitalisasi Jembatan Otista.
Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, menyatakan revitalisasi Jembatan Otista merupakan langkah awal untuk penataan infrastruktur jalan. Ia pun mendukung upaya membuat ruas jalan sepanjang SSA bebas kemacetan.
Pemerintah Kota Bogor telah menyelesaikan revitalisasi Jembatan Otista, yang menjadi salah satu simpul kemacetan di jalur SSA.
“Proyek ini didanai oleh Provinsi Jawa Barat senilai Rp52 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp49 miliar untuk konstruksi, berlangsung selama sembilan bulan dari April hingga Desember 2023,” kata Atang.
Atang Trisnanto mengapresiasi Pemkot dan Pemprov Jabar atas penyelesaian Jembatan Otista.
Namun, ia menekankan perlunya penataan empat titik simpul kemacetan lainnya. Termasuk Jembatan Sempur, Jalan Jalak Harupat, pertigaan arah Taman Kencana, depan mal BTM, depan gereja Zebaoth, dan lampu merah mal Lippo Keboen Raya.
Pelebaran Jalan
Menurut Atang, kunci ke depan adalah konsentrasi pada pelebaran jalan dan jembatan di SSA, dengan perhitungan kembali lebar ruas jalan dan marka jalan yang seimbang.
“Hal ini diperlukan untuk mengatasi pertumbuhan jumlah kendaraan di pusat Kota Bogor, memastikan kelancaran aktivitas di sepanjang SSA. Dan melanjutkan upaya penataan infrastruktur jalan,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Rena Da Frina menegaskan Jembatan Otista yang baru didesain tahan hingga 80-100 tahun dan mampu menahan beban serta getaran moda transportasi trem.
Pelengkung yang sebelumnya menjadi penopang badan Jembatan Otista akan difungsikan sebagai objek wisata baru bagi warga Kota Bogor.(Ibnu Galansa)