Bogoran.com – Seorang gadis yang ditemukan tewas di ruko kawasan Semeru, Kota Bogor menyedot perhatian. Korban diduga dianiaya pacar yang kini telah diamankan petugas Polresta Bogor Kota.
Korban Fitria Wulandari (FW) seorang ditemukan tewas di sebuah ruko kawasan Semeru, Kota Bogor. Korban diduga meninggal dunia di tangan sang kekasih, RA alias Alung.
Satreskrim Polresta Bogor Kota menyebut sempat ada cekcok antara RA alias Alung FW yang ditemukan meninggal dunia.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila menjelaskan informasi awal yang didapat pihak kepolisian, pasangan tersebut terlibat cekcok setelah pelaku meminta memutuskan hubungan tetapi korban menolak.
Pelaku berinisial RA yang merupakan kekasih korban saat ini telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Polresta Bogor Kota, kata Kompol Rizka Fadhila kepada wartawan.
RA sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polresta Bogor Kota.
Kompol Rizka Fadhila menyebut, RA alias Alung, pelaku pembunuhan tak terduga FW terancam 15 tahun penjara.
“Pengenaan Pasal 338 dan atau 351 (3) KUHPidana dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara,” imbuhnya.
Seorang gadis berinisial FW ditemukan tewas dalam keadaan membiru di sebuah ruko di kawasan Jalan Semeru, Kota Bogor pada Sabtu, 2 Desember 2023, sekitar pukul 22.09 WIB.
Sosok Fitria Wulandari
Sementara itu korban bernama Fitria Wulandari lahir di Bogor pada 19 Desember 2001. Saat ini usianya 22 tahun. Ia tinggal bersama orang tuanya di Cibalagung, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Korban bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taruna Terpadu 1 atau yang dikenal dengan sebutan Borces dan sekarang menjadi Boash.
Korban mengambil jurusan Multimedia saat bersekolah di SMK Taruna Terpadu 1. Rekan SAP korban mengatakan FW masuk SMK Taruna Terpadu 1 pada tahun 2017 dan lulus pada tahun 2020.
“Kalo berangkat sekolah kita selalu bareng dari kelas 10-11. Nah pas kelas 12 saya pindah rumah,” kata SAP.
Kedekatan FW dan SAP bahkan sampai duduk bersama di ruang kelas tempat bersekolah.
Menurut SAP, setelah lulus sekolah FW sempat bekerja, namun akhirnya berhenti. FW kemudian lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Ia menjelaskan bahwa, pertemanan dengan FW sudah berlangsung lama sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Terhitung, kata SAP, pertemanan mereka sudah berusia kurang lebih sekitar enam tahun.
“Saya sama almarhumah ke mana-mana selalu berdua. Sudah jadi teman dekat,” kata SAP kepada Bogordaily.net (jaringan Cekisu.com).
Kisah Asmara
Sementara itu SAP menambahkan, RA alias Alung yang kini jadi tersangka memiliki kepribadian baik kepada kekasihnya. Ia pun tak menyangka RA pacar dari FW bisa melakukan tindakan yang menghilangkan nyawa temannya itu.
Karena menurutnya, RA diketahui memiliki kepribadian yang baik selama pacaran dengam FW.
“Sebelum kejadian, almarhumah juga gak cerita apa-apa, soal asmaranya juga engga cerita,” kata SAP.
Sementara itu, ayah korban Iwan mengatakan hubungan asmara anaknya dengan tersangka kurang lebih satu tahun. Dan tersangka sudah diakui sebagai keluarganya sendiri.
“Kurang lebih satu tahun, hubungan sama keluarga baik aja, malah sama saya si pelaku dirangkul seperti keluarga sendiri,” kata Iwan. (Muhammad Irfan Ramadhan)