Bogoran.com – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto dan unsur Forkopimda Kota Bogor meninjau Pasar Induk Teknik Umum (Tekum) atau Pasar Induk Kemang, Kota Bogor.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan harga-harga kebutuhan rumah tangga di Kota Bogor tetap stabil terleboh memasuki Ramadan 1445 Hijriah.
Rombongan Forkopimda didampingi oleh jajaran direksi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor langsung melakukan melakukan pengecekan terhadap stok komoditas di pasar tekum.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak Perumda PPJ dan Dinas Perdagangan, Bima Arya menyebutkan harga komoditas masih stabil dan stoknya masih terjaga sampai dua pekan kedepan. Hanya harga beras yang masih dikeluhkan tinggi oleh pedagang dan masyarakat.
“Tadi saya dan Pak Atang melihat harganya relatif stabil, pasokan juga lancar,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.
Sebagai pasar induk bagi wilayah di sekitar Kota Bogor,Bima juga memastikan bahwa stok sayur seperti cabai, bawang merah, bawang putih dan bawang bombai beserta buah-buahan di Pasar Induk Tekum Kota Bogor masih aman dan terjaga.
Wali Kota Bogor Siapkan Operasi Pasar
Namun, jika nanti terjadi persoalan dalam hal stok dan kenaikan harga komoditas pangan, Bima menyampaikan Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan skenario pelaksanaan operasi pasar.
“Yang kita khawatirkan kan cabai, beras, bawang dan sebagainya yang dibutuhkan saat puasa dan lain-lain, tapi stoknya lancar. Kalau ada kenaikan harga, nanti kita cek penyebabnya kenapa. Kalau karena stoknya berkurang ya pasti kita lakukan operasi pasar,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan selama Ramadan sampai Lebaran nanti, ia meminta Tim Pengendali Iflasi Daerah (TPID) yang dinakhodai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah terus melakukan pengecekan terhadap komoditas pangan di seluruh pasar Kota Bogor.
Dalam hal tersebut, Atang menekankan komoditas seperti beras harus menjadi perhatian utama. Jika terjadi tren kenaikan harga komoditas pangan, Atang meminta TPID langsung berkoordinasi dengan memastikan rantai pasok lancar.
“Yang terpenting dari TPID memantau harga. Jika ada tren dalam satu minggu ada kenaikan, tentu harus segera komunikasi dengan pihak terkait. Komunikasi dengan supplier maupun distributor. Khusus untuk beras, segera komunikasi dengan Bulog,” tegas Atang.
Terkait dengan kebutuhan pemenuhan stok beras, Atang menyarankan agar Pemerintah Kota Bogor bersama Bulog menyiapkan skenario penggunaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
“Ada gudang Bulog di Dramaga. Kabulog juga orang Bogor. Jika harga terus naik, maka bisa komunikasi dengan Bulog untuk bisa salurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke pasar,” ungkapnya.
Sementara itu Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, memastikan TPID akan terus melakukan monitoring terhadap kenaikan harga komoditas pangan.
Bahkan ia memastikan akan langsung membuka jalur komunikasi dengan para distributor jika ditemukan adanya kelangkaan terhadap beberapa komoditas pangan. (Muhammad Irfan Ramadan)