News  

Pj Bupati Larang Sekolah di Kabupaten Bogor Study Tour

ASN Bogor underpass Bojonggede Bogor study tour
Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu. (Albin/Bogordaily.net)

Bogoran.com  Pasca kecelakaan maut yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sekolah di Kabupaten Bogor dilarang study tour.

Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melarang seluruh sekolah menggelar study tour.

Ia mengatakan bahwa setelah adanya surat edaran dari Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) pihaknya segera menindaklanjuti dengan mengeluarkan edaran yang disampaikan kepada para kepala sekolah.

“Sudah ada edaran dari Pj Gubernur Jabar soal itu (study tour), kami akan tindak lanjuti dengan edaran juga kepada para kepala sekolah,” kata Asmawa Tosepu, Selasa 14 Mei 2024.

Ia mengatakan, hal tersebut menyangkut SMK yang ada di provinsi, tetapi juga untuk SD dan SMP secara di Kabupaten Bogor.

“Sudah kami siapkan edaran juga untuk tidak melakukan. Lebih baik melakukan study tour di wilayahnya masing-masing, studi yang sifatnya edukasi. Jadi (study tour) dilarang,” jelasnya.

Asmawa menambahkan, bagi sekolah yang akan menggelar study tour masih diperbolehkan, tetapi di wilayah Kabupaten Bogor sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Apalagi Kabupaten Bogor punya banyak potensi, dan justru banyak orang datang ke Bogor,” ujar Asmawa Tosepu.

Kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat menewaskan 11 orang.

Peristiwa terjadi di Jalan Raya Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang, Sabtu, 11 Mei 2024 berawal saat sekitar pukul 18.45 WIB, bus dengan nopol AD 7524 OG melaju dari arah Bandung ke arah Subang.

Saat melewati jalanan yang menurun, tiba-tiba bus oleng ke arah kanan hingga menyeberangi jalur berlawanan. Bus lalu menabrak mobil Feroza bernopol D 1455 VCD hingga terguling dengan posisi ban kiri di atas.

Bus tergelincir dan menabrak tiga motor yang terparkir di bahu jalan. Setelah itu bus terhenti setelah menabrak tiang listrik.

Kecelakaan mengakibatkan 11 orang meninggal dunia. Para korban terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga sekitar yang merupakan pengendara motor.(Albin Pandita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *