Bogoran.com – Warga RW 07 Kelurahan Tanah Sareal, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor memanfaatkan air selokan untuk memasok listrik ke fasilitas umum di wilayah mereka.
Warga menggunakan air selokan sebagai tenaga pembangkit listrik dengan mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sederhana.
PLTA tersebut berupa kincir air berukuran setengah meter yang berputar di aliran selokan.
Energi yang dihasilkan dari perputaran kincir ini mampu memasok listrik untuk sejumlah fasilitas umum di sekitar RW 07.
Ketua RW 07 Kelurahan Tanah Sareal, Anas Subarnas, mengatakan ide pembuatan PLTA ini berawal dari potensi mata air yang mengaliri wilayah mereka.
“Awalnya air ini digunakan untuk kolam ikan, namun kami melihat potensi lebih besar dari air ini dan memutuskan untuk membuat PLTA. Sayang jika air melimpah ini tidak dimanfaatkan,” ujarnya, Kamis 11 Juli 2024.
Pembuatan PLTA ini menggunakan barang-barang bekas, seperti pelek motor, helm bekas, dan barang-barang lainnya yang dipotong dan disatukan. Dinamo kemudian digunakan untuk menggerakkan kincir air tersebut.
“Mungkin ini salah satu PLTA unik di Kota Bogor, karena di desa-desa mungkin sudah banyak, tapi di Kota jarang. Kami salah satu yang pertama membuatnya di Kota Bogor ini,” tambah Anas.
PLTA sederhana ini menghasilkan listrik sebesar 12 volt DC. Listrik tersebut kemudian disalurkan secara paralel ke beberapa fasilitas umum di sekitar kincir air, seperti pos satpam, balai RW, tempat maggot, dan tempat hidroponik.
Anas menjelaskan aliran listrik yang dihasilkan saat ini belum stabil dan kuat, terutama ketika tidak ada hujan deras.
Namun, pihaknya berkomitmen untuk terus mengembangkan PLTA ini agar bisa lebih bermanfaat.
Inovasi warga RW 07 ini telah mendapat perhatian dari pemerintah Kecamatan dan Kelurahan. PLTA ini bahkan sempat diajukan dalam lomba Bogor Innovation Award tahun ini.
“Namun, kami belum masuk kategori karena belum setahun dibangun. Kami masih menunggu dan terus mengembangkan,” jelas Anas.
Dengan adanya PLTA ini, masyarakat khususnya di RW.07 sudah merasakan manfaatnya, terutama dalam penerangan hidroponik.
“Hasil dari hidroponik sudah bisa dijual, sehingga masyarakat yang mengelolanya sudah mendapatkan nilai ekonomis,” pungkas Anas.
Inovasi ini tidak hanya membantu dalam menyediakan listrik, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Saya berharap agar PLTA ini terus berkembang dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kota Bogor,” imbuhnya. (Ibnu Galansa)