Bogoran.com – Ketika sedang berada di Kota Bogor, kamu tidak boleh melewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan khasnya yang lezat, yaitu soto santan.
Kota ini memang terkenal dengan julukan “Kota Hujan,” namun ada satu hal yang akan memanisinya dalam ingatan, yaitu kenikmatan soto santan yang tak tertandingi. Rasanya yang istimewa akan membuat kalian tak sabar untuk kembali menikmatinya.
Di tengah banyaknya pedagang soto santan yang ada di kota ini, ada satu tempat yang benar-benar istimewa, yaitu Soto Putra H. Djaja. Yang berlokasikan di Jl. Cempaka, Bogor Tengah, Bogor.
Apa yang membuatnya berbeda? Salah satu hal yang membedakan Soto Santan di sini dengan yang lain adalah kuahnya yang begitu unik.
Meskipun hidangan ini bernama soto santan, kuahnya memiliki tekstur yang sangat encer. Ini adalah salah satu ciri khas yang membedakannya dari soto santan lainnya di Bogor.
Daya Tarik Unik dari Soto Putra H. Djaja
Tempat ini cukup sederhana, yakni hanya menyewa seperempat halaman rumah seorang keturunan Tionghoa, yang menjadikannya warung ini memiliki daya tarik unik.
Karena berlokasi tepat di pinggir jalan, area sekitarnya ditutupi dengan kain panjang untuk mencegah debu.
Yang lebih menarik lagi, makanan disiapkan di bawah, menggunakan hanya dua meja kecil yang dulunya digunakan sebagai pikulan.
Pengunjung bisa memilih antara duduk di meja pendek yang langsung berhadapan dengan pedagang atau di meja yang lebih tinggi.
Di tempat ini, sebelum duduk, kita harus memilih terlebih dahulu jenis soto yang ingin kita nikmati. Pilihannya, dari dua pilihan baskom berisi potongan kikil dan daging sapi yang berasal dari bagian kaki dan kepala sapi. Terkadang, juga ada babat, tetapi jumlahnya terbatas.
Menurut Sakdik, penerus ketiga dari Warung Soto ini, babat hanya tersedia pada akhir pekan, yaitu Sabtu atau Minggu.
Alasannya, karena tidak semua orang menyukainya dan tidak baik untuk kesehatan. Babat hanya disediakan sebagai variasi makanan atas permintaan beberapa pelanggan.
Soto ini tidak dijual per porsi, melainkan per potong dengan harga Rp 3.500. Kikilnya disusun di dalam piring dan dipotong-potong kecil.
Kemudian, diberi taburan daun seledri dan bawang goreng, lalu disiram dengan kuah santan yang tidak terlalu kental. Nasi putih disajikan di piring terpisah.
Emping melinjo atau emping jengkol juga secara opsional akan diberi sebagai taburan dengan harga Rp 2.000 per bungkus.
Soto Santan Putra H. Djaja Tidak Menggunakan MSG
Namun, perlu diketahui bahwa soto ini tidak mengandung MSG dalam masakannya. Hal ini karena air kaldu dari kaki sapi sudah memberi rasa gurih.
Tetapi, bagi yang suka rasa asin, disarankan untuk menambahkan garam sendiri agar kuah lebih enak. Sebagai penambah, kalian bisa menggunakan cuka atau jeruk limau, tetapi pelanggan lama tempat soto ini biasanya hanya menggunakan cuka.
Warung ini hanya buka pada pagi hari, mulai pukul 06.00 hingga 10.00. Namun, tergantung pada situasi, kadang-kadang bahkan sampai pukul 12.00 masih ada yang bisa dipesan.
Soto Santan Putra H. Djaja adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi pecinta kuliner saat berada di Kota Bogor.
Bagi yang ingin menikmati Soto di Bogor tanpa khawatir dengan penggunaan MSG, kalian bisa mencoba makan di tempat ini. Selamat mencoba!
Sumber: dosenindonesia.wordpress.com
Wow, awesome weblog layout! How lengthy have you been blogging for?
you made blogging glance easy. The whole look of your site is wonderful, let alone the content!
You can see similar here sklep online