Menyantap Kuliner Lezat Sambil Mengenal Budaya Tionghoa Peranakan, di Sini Lokasinya

Salah satu menu di Kedai Sirih Merah. (Foto: Instagram @kedaisirihmerah)

Bogoran.com Menyantap menu kuliner lezat sambil mengenal budaya Tionghoa Peranakan di Kedai Sirih Merah. Berikut lokasinya.

Sebagaimana video yang diunggah di Instagram @pinotjohnny dan @bogordailynews, Senin, 26 Februari 2024.

Kedai Sirih Merah merupakan restoran yang berlokasi di Jalan Taman Kebon Sirih 1 No. 5 Jakarta Pusat.

“Di @kedaisirihmerah kalian bisa sedikit mengenal apa itu budaya Tionghoa Peranakan,” tulis keterangan video yang diunggah di Instagram @pinotjohnny dan @bogordailynews.

Sekitar tahun 1400, para pemuda Cina berdatangan ke Asia Tenggara tanpa membawa pasangan.

Mereka kemudian menikah dengan gadis setempat. Dari situ terjadi akulturasi budaya Cina dengan budaya lokal masing-masing.

Lihat Juga: Video Mengenal Budaya Tionghoa Peranakan Sambil Menikmati Kuliner di Kedai Sirih Merah 

“Mereka ini dikenal dengan Kaum peranakan, yang dijuluki Baba Nyonya,” tulis Johnny Pinot.

Pengaruh masakan Tionghoa tampak jelas pada adaptasinya ke dalam masakan Indonesia. Misalnya mie goreng, lumpia, bakso, dan siomay. Akan tetapi, pengaruh ini juga berlaku sebaliknya.

“Rupanya, peranakan Tionghoa yang telah lama bermukim di Nusantara sangat dipengaruhi selera masakan Indonesia. Budaya dan kuliner peranakan di negara-negara Asia Tenggara tidak sama. Contohnya, lontong capgomeh yang hanya ada di Indonesia,” sambung Johnny Pinot.

Sementara itu terdapat berbagai menu di Kedai Sirih Merah. Di antaranya Lontong Cap Go Meh. Lontong super lengkap terdiri dengan Lontong, sayur Gomeh, opor ayam, semur telor dan tahu, balado bentang ati. Ditambah sambal udang pete dan Kerupuk udang.

Lalu ada juga menu jagung peda pete, nasi goreng kampung, ayam salada manga. Ada pula menu ikan bakar spesial, asam iga, udang asam manis, hingga capcay sirih merah.

Menu-menu lezat lainnya juga bisa didapatkan di Kedai Sirih Merah sehingga bisa wisata kuliner sambil mengetahui budaya Tionghoa Peranakan.***

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *